MELUKIS
DI CAKRAWALA
oleh Muhammad Zaini
Jalani titian ini
Meskipun teramat licin
Jangan pernah menoleh kebelakang
Berbekal sabar dan ikhlas
Sampai lonceng berhenti berdentang
Adalah hidup
Bagai melukis dibentang cakrawala
Warnai dengan tinta kebajikan
Hingga gelap menjelang
Kelak, engkau akan menikmatinya
oleh Muhammad Zaini
Jalani titian ini
Meskipun teramat licin
Jangan pernah menoleh kebelakang
Berbekal sabar dan ikhlas
Sampai lonceng berhenti berdentang
Adalah hidup
Bagai melukis dibentang cakrawala
Warnai dengan tinta kebajikan
Hingga gelap menjelang
Kelak, engkau akan menikmatinya
Unsur-Unsur
Puisi
Unsur-unsur puisi dapat dikelompokkan menjadi
dua, yaitu fisik dan batin.
1. Struktur
Fisik Puisi
1) Perwajahan puisi (tipografi)
Puisi
Melukis di Cakrawala memiliki bentuk atau tipografi yang modern dan tersusun
rapi. Terdiri dari 2 bait, setiap bait
terdiri dari 5 baris.
2) Diksi
Puisi
tersebut memiliki diksi yang sederhana tetapi memiliki makna yang kuat. Seperti
pada bait pertama baris ke lima, “sampai
lonceng berhenti berdentang” memiliki makna akhir dari kehidupan.
3) Imaji
Pencitraan dalam puisi tersebut berupa imaji gerakan
yang tergambar pada bait pertama baris pertama , kedua , ketiga:
Jalani titian ini
Meskipun teramat licin
Jangan pernah menoleh kebelakang
Meskipun teramat licin
Jangan pernah menoleh kebelakang
dan bait kedua baris ke dua “bagai melukis dibentang cakrawala” . Yang kedua adalah imaji perasaan, terdapat
pada bait pertama baris ketiga , “berbekal sabar dan ikhlas”.
4) Kata Kongkret
Dalam
puisi tersebut, pada bait pertama baris kedua terdapat kata “licin” yang melambangkan kehidupan yang
tidak mudah dijalani. Pada baris kedua bait ketiga terdapat kata “gelap” yang melambangkan kematian.
5) Bahasa Figuratif atau Majas
Bahasa
figuratif atau Majas merupakan cara penyair menjelaskan pikirannya melalui
gaya bahasa yang indah dalam bentuk puisi.
Majas yang terdapat dalam puisi Melukis di Cakrawala adalah :
Majas Perbandingan Alegori yaitu melalui penggambaran, pada bait kedua baris kedua, “bagai melukis dibentang cakrawala”.
Majas Perbandingan Alegori yaitu melalui penggambaran, pada bait kedua baris kedua, “bagai melukis dibentang cakrawala”.
6) Rima
Rima atau persamaan bunyi pada puisi tersebut adalah
rima
tak sempurna, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada
bagian akhir. Pada bait pertama baris
ketiga dan kelima memiliki akhiran yang sama.
Jalani titian
ini
Meskipun
teramat licin
Jangan pernah menoleh kebelakang
Berbekal sabar dan ikhlas
Sampai lonceng berhenti berdentang
Berbekal sabar dan ikhlas
Sampai lonceng berhenti berdentang
2. Struktur Batin
Puisi
1) Tema/makna
puisi
Tema puisi Melukis di Cakrawala adalah
tentang Kehidupan.
2) Amanat
/tujuan/maksud
Dalam puisi tersebut, penyair berusaha menyampaikan pesan
agar kita tidak menyia-nyiakan hidup, kita harus menjalani kehidupan dengan penuh
kesabaran dan keikhlasan walaupun penuh dengan cobaan. Hal ini terlihat jelas
pada bait pertama baris ke-empat “berbekal sabar dan ikhlas”, dan bait kedua
baris ketiga “warnai dengan tinta kebajikan”.
0 komentar:
Posting Komentar